Making indonesia 4.0 merupakan peta jalan (road map) industri 4.0. peta jalan ini lahir sebagai langkah
pemerintah dalam menyikapi stagnasi dan kecenderungan menurun nilai tambah
sektor industri manufaktur bagi perekonomian indonesia. Besar kontribusi sektor
industri dalam beberapa tahun terakhir menurun hingga 19,86-an persen di tahun
2018.
Sektor industri pengolahan tidak saja memberikan kontribusi dalam
perekonomian melalui peningkatan nilai tambah produksi, tetapi juga
berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor industri ini tidak hanya
berskala besar dan menengah namun mencakup kecil serta mikro. Pengembangan
usaha industri mikro dan kecil (IMK) dipandang sebagai hal yang penting dalam
pengembangan sektor industri. IMK sebagai bagian kontributor perekonomian
nasional.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dan informasi yang akurat terkait
pengambilan kebijakan dan pengembangan sektor industri pengolahan khususnya
IMK, BPS menyelenggarakan kegiatan survei Industri Mikro dan Kecil 2019
Tahunan. Survei IMK ini diharapkan memberikan gambaran profil dan data IMK
secara menyeluruh yang meliputi sebaran IMK, bahan baku, tenaga kerja, dan
sebagainya.
VIMK19-Tahunan dilaksanakan hampir di seluruh kabupaten/kota potensi IMK di
seluruh provinsi di indonesia dengan jumlah bloks sensus terpilih sebanyak
13.797 Blok Sensus dan mencakup 90.529 usaha/perusahaan. Termasuk BPS Kabupaten
Luwu Timur yang ikut melaksanakan kegian IMK19-Tahunan.
BPS Kabupaten Luwu Timur telah melaksanakan kegiatan tersebut yang terbagi
dalam beberapa tahap. Pertama yang listing/pendataan IMK yang terdapat dalam
Blok Sensus pada bulan Agustus 2019. Kedua Penarikan sampel untuk memilih
secara sampel 109 IMK yang tersebar di 18 Blok Sensus. Ketiga pencacahan sampel
sebanyak 109 IMK tersebut dilaksanakan pada bulan September 2019. Dan terakhir
pengolahan dilaksanakan pada bulan Oktober.