Selasa, 21 Desember 2021, Suntono SE, M.Si, kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan berkesempatan menyampaikan kajian terkait kondisi perekonomian Luwu Timur pada Rapat Orientasi Forum Satu Data Indonesia Kabupaten Luwu Timur. Dalam paparannya beliau menampilkan sebuah Indikasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Luwu Timur yang perlu diantisipasi agar perlambatan tidak berlanjut.
Berdasarkan data BPS, kontribusi PDRB terbesar Luwu Timur adalah sektor pertambangan diikuti sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.
Adanya perusahaan tambang di Luwu Timur, Pertumbuhan sektor Pertambangan dan Penggalian cenderung identik terhadap pertambangan perusahaan sehingga dampak terhadap ekonomi masyarakat terbatas hanya dilingkup perusahaan tersebut dan sekitarnya.
Sementara itu, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan merupakan sektor unggulan yang memiliki potensi besar di Luwu Timur yang dapat lebih dioptimalkan sehingga dapat berdampak lebih luas bagi ekonomi masyarakat Luwu Timur. Selain kedua sektor tersebut, ada beberapa sektor lain yang juga memiliki potensi sehingga dapat diberikan perhatian lebih agar dapat semakin menunjang kondisi perekonomian Luwu Timur.
Ketersediaan data dirasa sangat penting dalam berbagai sektor. Tanpa data akan sulit pembuatan perencanaan yang jelas mengenai arah kebijakan pembangunan. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan. Untuk itu, BPS kedepan akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan seluruh OPD serta Instansi Vertikal yang ada dilingkup pemerintahan Luwu Timur untuk mewujudkan Satu Data Indonesia(SDI). Dengan terwujudnya SDI diharapkan pendokumentasian data akan semakin baik sehingga segala perencanaan dan kebijakan pembangunan semakin tepat sasaran.